CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK, Hasrat-Bispak35 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya udah terasa cukup lebih enak, saya masih ingin bermalas-malasan, serta membebaskan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terpikir peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai kembali lagi ke kelasku, dan yang amat membuatku berbahagia yakni SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya selekasnya istirahat serta tidur karena ia paham saya kelelahan.

Namun, Andy tahunya saya kelelahan karena belajar hingga malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menempuh ini hari yang entahlah dapat memberinya warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum juga sembuh betul sesudah tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walaupun sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa ada masalah, juga saya udah tidur lebih cepat sesudah terima SMS Andy seputar jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memastikan untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat risau, memikirkan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tak memakai celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

Kadang-kadang saya mengeluhkan, sewaktu terasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Sampai saat ini saya anyar merasai bila otot perutku  sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali bisa saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya memahami satu perihal yang aneh, entahlah mengapa saya justru nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi sudah kacau balau gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan seluruh lembar kemeja yang hendak kukenakan juga handukku, saya mengancing pintu walau saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa menggembok pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin bila saya jadi biasa sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Selesai tuntas, saya lekas keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… jika nantinya Andy tahu kamu sudah gak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berbicara di bayang-bayang diriku di cermin, serta sekarang hatiku jadi berduka.

Saya mulai pakai busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya periksa beberapa buku yang ada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggal serta gak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk membereskan tampilanku di muka meja dandanku, di saat tiba-tiba saya dengar telpon selulerku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari telpon selulerku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat dan gak penat.'

Saat saya memandang nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat namun juga sudah tak letih. Saya puas sekali lantaran saya terasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh handphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai tampak rapi dan elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya mau nampak lebih elok serta menarik dihadapan Andy, serta saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari melihati diriku di cermin menegaskan tiada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya menutup pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di samping rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpukau.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy juga memujiku sesuai ini, meskipun jika lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu mustahil diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin menjadi dilihat tidak menarik buat Andy. Secara cepat saya merampungkan sarapanku, serta sehabis membersihkan tangan dan mulutku, saya mengambil langkah tuju garasi.

Dari sana saya lihat pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku sekejap hentikan kerjaannya, serta dia menatapku seperti anyar pertamanya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sekalian masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya bercakap di pak Bijaksanain sembari menunjuk lap yang ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuman mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia kerjakan itu sembari lagi menatapku. Waktu saya menyaksikan seputar, saya memandang Wawan dan Suwito pula punya sikap sama, mereka lagi mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tak pernah review cewek cakep ya?!", saya menyengaja mendamprat dengan suara yang lumayan keras sampai mereka terperanjat.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mengendalikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha terus menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

"Eh eh… kalian pengin apa? Gak! Tak mau!!", mengerti apa yang bisa dilaksanakan oleh pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pun agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka makin jengkel.

"Marilah non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling menuju mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa seram mengayalkan apa yang bisa berlangsung kalaupun kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena didesak layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Sesudah seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang memaksakan saya turun sesaat, pada akhirnya mereka berserah  serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan waktu saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka harus memberikan pintu garasi juga pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai semua kaget serta semua alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sekalian memberikan pintu garasi kemudian  pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, kendati pun saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu lewat cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku seusai semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya betul-betul mesti sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya menciut seram mengayalkan perbudakan semacam apakah yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semuanya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengen memikir apa yang hendak berlangsung dengan diriku kelak, karena di pikiranku sekarang ini cuma ada sebuah hal, ialah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan khusus cuman buat Andy. Saya pengin Andy nyata-nyata suka padaku.

II. Impian Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat waktu saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Dan waktu saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, serta saya suka sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

Saya gak ingin mimpi elokku ini musnah demikian saja, karenanya saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengenal bila ini ialah adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya telah sehat kok,  sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku lebih terlena saat saya lihat muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy masih menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya puas kamu tidak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berucap dengan ria.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan bila kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yaitu sanjungan dari Andy kalaupun saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kalimat Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah percaya sekali bila Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang terus salah tingkah seperti berikut serta kata-kata Andy barusan memperlihatkan kalaupun Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengacauk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia  jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta di saat dia mengangkut mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya tidak percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan pada pagi ini hari saya memperoleh angan-angan yang bagus. Serta saya benar-benar berbahagia di saat Andy terus mengambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang kadang-kadang melihat dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Seperti sama tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan puas, meski sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta sekarang kami berdua keduanya sama diam sekalian lagi ambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi waktu saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus ambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastinya dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada peristiwa spesial, disamping Jenny yang repot memikat serta mengejekku mengenai Andy, pula Sherly yang turut jadi parah situasi saat kami kumpul di kantin pada pukul istirahat pertama serta, namun juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan bila umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindar atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya hingga merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sekalian menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly semacam ini, tetapi saya menurut saja di saat Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama