CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak35 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis masalah Ryoko tuntas, Sani memanglah balik ke sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah dicoret, Anda telah tidak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tidak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah matikannya. Tidak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa tergoyang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Meski penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, serta hujan masih tetap turun dengan deras. Sani telah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, dan terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, dan bercakap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR

Sebentar Sani termangu. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan lagi membuka fase baru di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan libatkan JP. JP sendiri ditemui udah dihentikan secara tak hormat karena dapat dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam terus menyuguhkan beberapa hal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Semua tengah ada dalam satu warung kecil di lokasi jorok, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur lantaran ia sendiri sudah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" hebat seorang lelaki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin lihat tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar saru memandang kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam serta menyiram warung itu.


"Eh Non, pengen turut tonton film heboh gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka dari itu Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang waktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani di saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto asal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya jadi tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata seorang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, aku kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua terlebih dulu yang pakai ia. Saya kagak pengen sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau semuanya yang ada pada atas meja, lalu membawa badan Sani dan menempatkannya celentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat bercakap putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Sampai gak gunakan pakaian begini. Marilah, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas momen-kejadian sama saat masih menyaru, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tuturnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mencapai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya juga ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Walaupun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya terus lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius terasa tidak punyai harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri waktu mabok. Jadi ia juga tidak memikir beberapa macam di saat Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang didakwakan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah lokasi yang layak buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak miliki harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah membawa bercakap atau bergaul sang bapak, dia terus melepaskan kemeja lelaki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja untuk Ryoko tidak lenyap. Setelah membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak memikir gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, gak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar pendapat, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi , biarpun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombolan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, serta dia benar-benar tidak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PELACUR

Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, dan perih di saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat berikan servis terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika beberapa preman itu benar-benar tidak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan cantiknya! Seumpama Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab harus membebaskan divanya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan lihat Sani terlentang tidak sadarkan diri gak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani kedudukan menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, sampai kenggunannya semakin terpancar meskipun dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, bahkan juga hampir gak bermake-up justru membutanya jadi amat anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang mengidamkan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya membuat konsumennya demikian menggemari dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan servis yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak lagi ketahui jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti umumnya beberapa pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara buat bikin beberapa tamunya berasa bagaikan lelaki top.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski sebenarnya kalau bukan lantaran obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai membuat seseorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Sebab sebelumnya Sani tiba dirinya-lah bintang di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meski sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dimaksud Mira, lantaran dia sendiri sudah berulangkali mengecap kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud waktu tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama