CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI


CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI, Hasrat-Bispak35 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi orang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pernah pengin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap-tiap hal demikian berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang kemungkinan cukup membesarkan hati buatku yakni sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang sesuai ucapnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tapi tambah ke sini saya mempunyai fantasi spesifik ialah dapat cicipin badannya.


Saya berpikiran bagaimana triknya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya mendapati gagasan buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meski tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa menyaksikan mukanya yang selalu tak mau bila dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi memanfaatkan suatu dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini tempat AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini miliki gairah besar pun ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku sebab begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "udah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan mau emosi sebab dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang dilihat kaki serta paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging semestinya akhwat lain, dia cuma memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia mendampratku dengan keras

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI

saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, menyaksikannya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu yaitu telephone seluler kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya mempunyai suatu buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih juga memacu memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku supaya saya hentikan lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian selalu memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih mobile phonenya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia segera membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberinya kepuasan untuknya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenal telephone itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Ujarnya cemas, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak ketimbang yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


sesudah bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut gairah barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapapun juga jika tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari selesai peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu kenakan cadar panjang diikuti gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah beberapa waktu seusai saya mengenyam petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang lumayan malam seputar jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tak bekerja kembali, karenanya saya menetapkan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya tiba sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tak mendapatkan bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama