Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok, Hasrat-Bispak35 Berasal dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini lumayan acak-acakan masalahnya betul-betul saya anyar pertamanya kali saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengetahui rupanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya namun ada beberapa yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Pada kali pertama saya masuk, aku segera ketujuan ke arah tempat meja reception dan di situ saya berkata tekad untuk cukur rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu tidak lama lantaran lagi repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, namun tak kelihatan ada temanku pada semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Bila bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia lebih kurang 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih kuatir lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Seusai beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa pangkas rambut sembari menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa waktu selanjutnya orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin serta terus menggenggam rambutku yang telah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga di dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di semuanya badanku untuk menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Begitu tidak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian selalu menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama teman, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya tuntas, sembari memberi panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia bersedia serta dia menulis di selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pun badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang dan pada bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya rada misteri, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bentuk badannya yang rada pendek maka payudaranya membuat ngiler semua mata lelaki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia terlihat amat menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa di hari Senin dan di area yang telah disetujui. Selesai makan siang, kami menonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang kala itu kenakan kaos ketat warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan dan dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruhnya pemirsa dikejuti oleh satu bab. Stella kelihatan terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu sama kamu, betul-betul seluruhnya sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tuturnya perlahan namun nyata.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa kalau saya terasa kamu gak seperti lelaki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tak mau bila sesudah saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengen khan jika kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

"Ok, jika itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti sungguh-sungguh! Lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian balik ke jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status untuk memberikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu tengah tekan lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku dan selalu tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, nampaknya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan rada lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah betul-betul terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengusikk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup persoalan di waktu mau buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit demi sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di sisi biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekram sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti keasyikan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap saat kutundukkan parasku lihat apa yang dilaksanakan tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama dan kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang mengagumkan enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan setelah itu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya gapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan menggelikan semuanya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mencapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar suara gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak sanggup kembali lihat ke bawah. Badanku lebih lama bertambah meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian fantastis mengerjakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belumlah sempat saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti begini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu sudah gak ingin keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar serta terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya sedang bertarung buat membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman buat ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Makin lama pergerakannya tambah cepat. Saya udah usaha semaksimal buat membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sebentar kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di saat saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa hentikan kuluman pada tangkai kemaluanku sembari masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tidak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu sungguh-sungguh membiusku maka dari itu saya udah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, menghirup serta mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk memandang yang lagi diselesaikan Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia masih di sikapnya. Adakalanya dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku cukup lirih mencegah ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella kian cepat dan berulangkali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Montok

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk dan membereskan busananya. Aku juga mengatur busanaku seadanya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan pakaianku. Sekian hari sesudah itu, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella balik dari Manado selesai dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di salah satunya perusahaan penyuplai layanan komunikasi gadget. Dan saya terus sebagai animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia menjelaskan kalau seluruhnya buruh yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tidak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sebuah topeng atau sex ialah suatu tambahan. Ia mengucapkan kalau untuk ajak keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam seusai mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami lakukan hubungan intim. Tidak tahu hingga sampai kapan semuanya akan selesai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang hendak kami lintasi serta udah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya tambah terbius oleh keasyikan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama