CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4, Hasrat-Bispak35 "Eh kalian review gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly saat kami ketujuan parkir mobil.

"Periode iya Sher? Saya tidak review sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin cuman Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya mengeluhkan jengkel walau sesungguhnya hatiku puas sekali dengar semuanya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memanglah betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pula kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama buat mengejekku habis habisan dari mulai kantin sampai ke parkir mobil. Tidaklah ada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya kata-kata mereka dan pasrah saja disertai ke-2  pujaan hatiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, karena kemungkinan ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung mengejekku sehabis membalasnya sebutan Andy.

Saat ini saya cuman dapat turut menunduk malu. Karena sebab Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuma buat menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas bila kamu hingga sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

Mukaku rasanya nyata-nyata panas. Entahlah, kemungkinan mukaku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan jengkel bergabung puas serta malu, namun mereka berdua berlaku seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang mengangkat tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Sebelumnya saya kembali menunduk malu, saya lihat sepintas, rupanya Andy pun lambaikan tangannya di Jenny dan Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengayalkan apa yang lebih kurang bakal terjadi di dalam rumah Jenny selesai ini. Manalagi Sherly ikut pula ke situ. Barangkali Sherly dan Jenny akan membawa Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, serta perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya.

Namun saya sadar saya gak boleh mengayalkan beberapa hal yang dapat menghidupkan nafsuku saat lagi saya masih di sini bersama Andy, sebab saya tidak mau membuat malu diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya gak pengin Andy mengira saya gak perhatian kepadanya kalaupun selanjutnya obrolanku gak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali cocok sewaktu saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meski dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali tercenung sesaat lama waktunya. Saya coba cairkan kondisi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya menanyakan di Andy.

Andy tersenyum malu serta menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap kuatir.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kebingungan Andy. Meski tentu saya terasa suka, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy pengin menjelaskan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum pula dengan status sepasang pacar.

Walaupun demikian, besar impianku kalau dalam tempo dekat kami berdua dapat nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saya tidak sadarkan diri, dan saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini waktu yang kutunggu nanti semenjak saya bersua serta mengenali Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku akan selekasnya terkabulkan.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bergabung rasa puas yang sangat amat.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berujar lambat, serta mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan cepat, hingga sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah suatu janji yang menggembirakan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy seusai kembali lagi kami termenung lumayan lama.

"Oh iya… saya  pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pun take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak kuat.

Saya masuk ke mobilku selesai sama-sama mengangkat tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat mengontakku malam nanti, tidak tahu apa yang hendak kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang pasti ini hari saya suka sekali, dan saya telah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar sampai jam delapan kelak, mendatangkan saat yang bagus bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya menghimpit klakson mobilku 1 kali sewaktu saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya memandang Wawan yang membuka pintu bagiku, serta saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya meredam napas sembari masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit terkaget lihat ada mobil kokoku dalam garasi. Dan sewaktu saya menyaksikan kokoku berada di dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang nyata menyimpan marah padaku itu gak akan seberani itu buat menyentuhku saat lagi ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan rileks, serta merapat mengarah kokoku yang repot dalam mobilnya. Saya menyaksikan Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa ada cemas akan diapa apakan olehnya. Serta sekarang saya udah ada di dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya ingin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberi satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku telah tuntas memasangkan CD lagu baru itu dalam CD changer mobilnya.

"Terima kasih ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca lihat judul lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sembari mengacau rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta memburu kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

Demikian jika saya berbicara kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sebagai berikut. Selanjutnya kami makan bersama sekalian sama-sama ceritakan banyak hal yang anyar kami alami.  Sudah pasti saya tidak segila itu buat ceritakan seluruhnya rutinitas seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak diperlukan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku saat kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membasuh tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya menanti kokoku usai membasuh tangan, lalu kami saling ke atas ke arah kamarku sekalian kadangkala sama sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya gunakan Cie Stefanny jadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lalu segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, waktu Jenny serta Sherly tiba mengantarku serta lihat sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdegap cepat. Tau-tau saya berasa takut mengandaikan apa reaksi kokoku bila dia memandang Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku lekas kembali tenang sewaktu saya sadar kalaupun tidak ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Sehabis kokoku merapikan anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tuturnya pengin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti biasanya.

Sekalian tutup pintu sehabis kokoku telah keluar kamarku, saya mulai pikir, bermakna saya sendirian hingga esok malam. Serta saya tahu saya tidak mungkin dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya tidak mengancing diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan  memikir apa yang wajib kulakukan saat saya mesti makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya harus menghentikan lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karenanya saya menutup pintu kamarku, namun sebuah ketukan di saat saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju hobymu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, dan saya usaha merehatkan diriku dengan menyelisipkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas memegang badanku secara lembut, serta saya lagi diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan bertanya-tanya.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut jika pintu yang anyar kukunci telah diketok begitu?", saya tidak setuju serta mendangak menyaksikan kokoku, serta saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila begitu", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan parasku ke dada kokoku, dan saya merasakan aman ada dalam dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya tidak ingin melepas kokoku pergi, saya ingin nikmati perasaan aman ini. Tetapi saya takut kokoku justru syak wasangka dengan sikapku.

Karenanya dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentunya tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Sehabis kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku biar saat nanti kokoku telah pergi, saya udah aman. Sekurang-kurangnya siang ini saya bebas dari masalah pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito yang nyata tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang dikasihkan kokoku ini pastinya dapat menolongku dari rasa lapar waktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

Sekarang saya pengin tidur siang barang tidak lama, agar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy menghubungiku. Serta pastinya saya tidak ingin lekas tidur demikian saja, saya pengin tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap buat lekas mandi. Sembari menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat di shower dengan memutar handel keran ke yang kebanyakan.

Selesai saya berasa air yang memancar dari shower ini tidak sangat dingin, dengan enjoy saya menanggalkan busana dan rok seragam sekolahku, pun bra serta celana dalamku, lalu segalanya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya mengamankan pintu kamar mandiku serta saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah semuanya badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Seringkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari sebelumnya yang tidak berniat itu saat ini saya sendiri yang jadi berniat sentuh serta merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengandaikan Andy sedang mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku saat ini.

"Mmmh…", saya kembali mengerang dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan sejalan hasratku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Seluruhnya rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra, pun tengah meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara lembut sesuai ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku sudah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku merayu lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, dan menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri serta saya selalu memikirkan Andy yang lakukan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku kian gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap-tiap detakan yang mengakibatkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku sudah memulai berganti menjadi  dengusan, dan selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, gak kuat kembali terima seluruh kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya menyaksikan ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan perlahan mengendalikan malu mengerti kalaupun saya barusan bermasturbasi sekalian memikirkan Andy, dan saya usaha tekan gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, serta orgasmeku juga berkurang. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya menetapkan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah berasa nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut serta badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, waktu saya hampir menjerit di saat saya memandang bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan kordennya tak kututup.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART4

"Kalian ini udah hilang ingatan ya!", saya 1/2 mendamprat pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat jika badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Tentu saja bertelanjang badan dihadapan mereka telah bukan soal yang mengagumkan, manalagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi entahlah mengapa, sekarang ini saya terasa kecewa diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan dan Suwito beraga tidak dengar kata kataku, serta mereka berdua menyimpan tangan mereka dalam telinga mereka sekalian buka mulut mereka, seakan pengin saya mengulang kata kataku, sampai saya semakin jengkel. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah tentu pergi. Jika kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela dan bakal tutup gordin jendela kamarku ini, sewaktu tau-tau terpikir sebuah inspirasi yang membuatku mau ketawa.

Memandang mereka lagi melihatiku semacam itu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, namun saya jadi mengendurkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama