CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7, Hasrat-Bispak35 Kesenangan yang kurasakan ini betul-betul telah tak tertahan kembali. Otot perutku terus kontraksi menyertai orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku ibaratnya dapat bobol. Tanpa ada ampun, badanku harus kembali tersentak sentak lalu menyebutng sejadi jadi.

Tiba-tiba saya tidak dapat kembali dengar nada jeritanku sendiri. Selanjutnya penglihatanku jadi kabur dan seluruhnya jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", kabur samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengesah kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tetapi sinar yang mengenai mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya berasa pernah dengar nada itu, namun saya jadi mau ketahui serta saya memaksakan buka mataku untuk lihat siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Rupanya kiraanku betul. Itu suara Cie Natalia, ponakanku masih berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta ketepatan sekali Cie Natalia pula ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang membantuku tiduran kembali di ranjangku sewaktu saya usaha bergeser duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sekalian tersenyum.

"Halo pun Eliza… anyar saja Cie Cie kesini, pada mulanya sich pengen mohon bantuan kamu. Tetapi Cie Cie baru mengetahui bila kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang kelihatan ragu-ragu.

"Eh… mengapa Cie? Eliza gak apa apa kok…", saya menanyakan mau tahu.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini juga mukamu kelihatan pucat. Kok masih omong kalaupun kamu gak apa apa? Ini pun Cie Cie pengen antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Tidak, gak mesti Cie, Eliza tidak apa apa, benar-benar. Eliza sekedar kecapaian kok", saya berucap dengan sedikit was-was.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7

Saya jadi takut ke dokter. Tidak tahu apa dokter dapat ketahui atau mungkin tidak, tetapi saya takut bila nyatanya dokter dapat tahu saya kecapaian karena ngeseks serta ngeseks. Apa yang terjadi kalaupun hasil analisis sesuai itu hingga kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terkenang, ini hari saya baru-baru ini dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Serta barusan itu mereka memaksakanku orgasme serta orgasme sampai saya tak sadar diri.

Tidak tahu apa yang berlangsung kemudian, serta saya baru sadar kalaupun kini saya memakai pakaian tidur baby doll. Tetapi saya sadar kalaupun saya tidak memakai bra serta celana dalam.

"Benar-benar tidak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie ingin mohon bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha mengarahkan percakapan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengen tuning piano Cie Cie, namun Cie Cie anyar ingat jika esok itu Cie Cie perlu ke acara pesta ulang tahun rekan Cie Cie. Nach, papi dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Sehingga, di dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia ceritakan panjang lebar.

"Lagi, Cie Cie ingat kamu kan dapat juga main piano . Sehingga barusan Cie Cie mau meminta bantuan kamu buat jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya udah dituning secara bagus. Tapi…", kalimat Cie Natalia berhenti, dan dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza pengen kok. Tetapi esok tukangnya ada jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan skedulku pada Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya tiba jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat hadir ke rumah Cie Cie sesudah les baletnya tuntas. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie tidak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sekalian tersenyum manis.

"Mmm… namun kamu Senin esok ada pe er atau ulangan gak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Tidak ada kok Cie. Jikapun ada, Eliza kan dapat belajar sembari nungguin tukang service piano itu", saya usaha menekankan Cie Natalia.

"Duh, thanks ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat karena dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang mengenai parasku bikin pikiranku mulai kacau balau.

Tetapi saya sadar bila semestinya saya tak melakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimanapun juga Cie Natalia masih tetap ada jalinan kerabat denganku, dan saya gak pengin dia ketahui bila saya menyandang penyimpangan, ialah senang dengan sama-sama typeku, kendati tentunya saya masih mencintai lelaki.

Andy! Saya terkenang janji telpon jam delapan malam. Oh, apa saya udah melupakan saat yang kutunggu nanti itu?

Saya selekasnya cari serta menyaksikan jam dinding, serta saya menarik napas lega di saat saya lihat jam itu menunjuk jam 1/2 tujuh, malam tentulah.

"Ih Cie Cie, gak perlu gunakan terima kasih dech . Sehingga, Eliza tiba esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, bila kamu pengin, kamu segera bermalam dalam rumah Cie Cie malam hari ini. Kamu membawa saja pakaian buat esok, juga busana sekolah buat Senin kelak . Sehingga kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie getho. Rupanya gak nikmat  sendirian dalam rumah lama-kelamaan, hihi…", kata Cie Natalia sekalian ketawa kecil.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Yee… mmm… namun bisa pun sich. ntar ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan suka.

Aku terus saja menyetujui penawaran Cie Natalia. Saya gak tahu apa banyak pejantan itu telah suka ataukah belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang jelas saya tidak sedang berkeinginan layani hasrat sex mereka.

Saya mengelit pada mereka ini benar-benar bukan lantaran mereka wajahnya tidak baik. Malah diam diam saya sadari hal demikian sebetulnya malahan meningkatkan nafsuku, saat saya harus memasrahkan diriku diperkosa oleh beberapa pejantan yang wajahnya tidak karuan seperti pak Bijakin, Wawan maupun Suwito.

Namun saya memikir buat istirahatkan badanku yang telah terlampau kecapaian. Juga saya pikir buat ‘meliburkan' badanku dari sentuhan beberapa pejantan itu sepanjang beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharap badanku bakal sembuh. Sekian hari ini saya berasa sangat raih. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat menghubungi Cie Stefanny bila saya tidak dapat les hari Senin esok, atau barangkali saja saya memohon Cie Stefanny hadir ke rumah Cie Natalia, untuk memberinya les padaku di situ. Masalah izin, saya percaya papah mamaku pastinya mengizinkan, karena dahulu di saat saya masih kecil, saya kerap bermalam di dalam rumah Cie Natalia. Saya akan menghubungi serta menghubungi mereka kelak selesai saya hingga di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin bermalam dalam rumah Cie Cie hingga hari Selasa malam. Bisa tidak Cie?", saya menanyakan di Cie Natalia yang menantiiku.

"Bisa donk Eliza… pengin bermalam satu bulan, satu tahun, itu  bisa bila kamu pengen", goda Cie Natalia.

"Yee… ya telah, Eliza bermalam hingga sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan serta senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya menyediakan seluruhnya. Beberapa buku sekolah hingga hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku hingga sampai nyaris tidak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, serta saya masukkan handuk kering, selimut kecintaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki buat Senin hingga Rabu.

Tidak lupa saya pilih lima stel busana rumah dan busana tidurku. Yang jelas saya masukkan pakaian baletku, komplet dengan sepatu balet yang udah kubungkus dengan kantung plastik. Serta pastinya beberapa pasang bra dan celana dalam yang sekiranya bakal cukup hingga hari Rabu kelak.

Sampai diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di periode suburku, serta kuselipkan antara timbunan busana yang udah ada dalam tas bajuku. Entahlah mengapa saya terasa pil itu mesti kubawa, kendati seingatku tidaklah ada pembantu lelaki dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengin mandi dahulu. Tetapi Cie Cie tidak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengin pergi sama-sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, gak boleh was-was Eliza. Cie Cie nanti kok", kata Cie Natalia yang saat ini tiduran dengan rileks di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya lekas masuk ke kamar mandi seusai mempersiapkan busana gantiku. Secara sekejap saya mandi keramas sebersih bersihnya, gak lupa saya memanfaatkan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang dirasa lembab dengan tersisa cairan cintaku sewaktu saya dibabat sore barusan.

Lalu selesai saya keringkan rambut dan badanku, saya bertukar pakaian serta masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi serta pasta gigi ke kantung plastik. Seusai kurasa tiada yang ketinggalan, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya menyisihkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer,  menyisir rapi rambutku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MOLEK PART7

Sehabis saya masukkan semuanya yang hendak kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku telah kumasukkan ke kantung ngeresek, dan saya sendiri pakai sandal yang umum kupakai untuk acara rileks.

Lalu kami berdua lekas turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menyimpan semuanya barang bawaanku di mobilku. Sehabis tuntas, saya panggil pak Bijakin, memohon buat menolong buka pintu garasi serta pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia keduanya sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Berbudiin melihatku dengan bertanya-tanya, tetapi entahlah nampaknya dari mata pak Berbudiin dia kelihatan suka, ataupun lebih pasnya lega melihatku. Diperjalanan ketujuan rumah Cie Natalia, saya anyar terpikir terkait pembantaian sore barusan yang sebabkan saya tidak sadarkan diri karena orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama